Warisan budaya merupakan jendela ke masa lalu yang membantu kita memahami masa kini dan merencanakan masa depan. Namun, banyak situs warisan di dunia yang terdokumentasi dengan buruk atau bahkan tidak terdokumentasi sama sekali.
Selain itu, situs-situs ini sering menghadapi ancaman seperti bencana alam, naiknya permukaan laut, vandalisme, terorisme budaya, dan pariwisata massal. Untuk mengatasi masalah ini, Profesor Heinz RĂ¼ther dari Universitas Cape Town memulai Proyek Zamani pada tahun 2004, sebuah inisiatif non-profit yang menyediakan akses global ke model digital berkualitas tinggi dari situs warisan, dengan fokus pada Afrika.
Teknologi di Balik Proyek Zamani
Proyek Zamani menggunakan perangkat lunak fotogrametri RealityCapture untuk membuat model 3D ultra-realistis dari gambar dan/atau pemindaian laser. Tim ini mengumpulkan data titik awan dan fotografi dari situs menggunakan scanner laser Z+F, kamera DSLR, dan drone. Data ini kemudian diproses dan digabungkan menjadi model 3D resolusi tinggi oleh RealityCapture, yang kemudian disederhanakan dan diberi tekstur sebelum diimpor ke Twinmotion.
Transformasi ke Pengalaman Imersif dengan Twinmotion
Setelah model 3D diimpor ke Twinmotion, tim dapat menambahkan sentuhan akhir pada lingkungan, menciptakan animasi dan pengalaman yang mendekati kenyataan. Twinmotion memfasilitasi visualisasi fotorealistik dengan fitur-fitur seperti perpustakaan Quixel Megascans dan kemampuan mengimpor data peta ketinggian untuk membuat lanskap kontekstual. Selain itu, posisi matahari dapat disesuaikan dengan lokasi geografis nyata, yang penting untuk menciptakan hasil akhir yang meyakinkan.
Dokumentasi Situs Warisan
Benteng Pulau Bunce, Sierra Leone
Pada tahun 2021, Proyek Zamani mendokumentasikan Benteng Pulau Bunce, sebuah situs perdagangan budak yang didirikan pada tahun 1670. Tim mengumpulkan sekitar 4.500 foto dan lebih dari 70 pemindaian laser berwarna, yang kemudian diolah menjadi model 3D, panorama, gambar diam, animasi, dan lainnya dengan bantuan Reality Capture dan Twinmotion.
Mapungubwe, Afrika Selatan
Situs lain yang didokumentasikan oleh Proyek Zamani adalah Mapungubwe, sebuah kerajaan besar di perbatasan utara Afrika Selatan yang ditinggalkan pada abad ke-14. Tim menggunakan kamera DSLR dan drone untuk memotret area tersebut, menghasilkan sekitar 10.000 foto yang kemudian diproses menjadi model 3D bertekstur dan diimpor ke Twinmotion untuk detail akhir.
Masa Depan Proyek Zamani
Proyek Zamani terus menggunakan RealityCapture dan Twinmotion dalam proyek-proyek masa depannya, termasuk proyek terbaru mereka di Petra, Yordania, yang didanai oleh Epic MegaGrant. Dengan teknologi terbaru, tim mendokumentasikan Petra dan sedang memproses data untuk menciptakan pengalaman 3D di Unreal Engine 5, memanfaatkan sistem geometri virtual Nanite untuk menangani mesh besar secara real-time.
Proyek Zamani bukan hanya tentang mendokumentasikan situs warisan, tetapi juga tentang mengedukasi masyarakat akan pentingnya konservasi warisan budaya dan meningkatkan kesadaran akan ancaman yang dihadapi situs-situs ini. Dengan bantuan teknologi canggih seperti Twinmotion dan RealityCapture, Proyek Zamani dapat menghidupkan kembali situs-situs bersejarah dan memastikan bahwa mereka tetap bisa diakses dan dihargai oleh generasi mendatang.
Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat mengunjungi situs resmi Proyek Zamani dan melihat dokumentasi yang telah mereka hasilkan.